Rabu, 24 Mei 2017

Teman Adikku

Waktu itu bokap dan nyokap sedang keluar kota. di rumah hanya ada aku dan dua orang adikku saja. yang satu sudah kuliah sementara yang satu lagi masih sekolah. adikku yang sudah kuliah mengajak beberapa temannya untuk datang menginap di rumah kami. sembari bermain dengan adikku, sekalian juga ikut menjaga rumah.
Dari 10 orang , ada satu yang sungguh menarik perhatianku. dia baru saja lulus sma, anaknya cakep, tinggi tapi tidak terlalu besar badannya. tapi yang gua suka darinya, bulunya itu, lebat benar. kalau dia memakai baju kaus yang longgar dan dia mengangkat tangannya, aku suka mengintip bulu-bulu di ketiaknya, lebat sekali man. apalagi kalo dia memakai kaus polos berwarna terang dan agak tipis, bulu-bulu di dadanya tergambar dengan jelas. membayangkannya saja sudah ngaceng, apalagi kalo melihat bulu-bulu jembutnya yah.
Mereka tiba di rumahku jam 9 malam. ada beberapa dari mereka yang baru saja pulang dari melakukan aktifitas mereka dan belum sempat pulang ke rumah. sehingga ketika mereka sampai di rumahku, mereka menumpang mandi di rumahku. ternyata si adi, demikian namanya, juga belum mandi. dan dia mendapat giliran yang terakhir untuk mandi.
Ketika dia selesai mandi, hanya dengan berbalutkan sehelai handuk di pinggangnya sementara tangannya memegang celana dalamnya, dia memanggil adikku hendak menanyakan di ruangan mana dia dapat bertukar pakaian. adikku pada saat itu sedang menonton tv di kamar dengan teman-temannya yang lain. tentu saja tidak mendengar panggilannya itu karena suara tv disetel agak keras. Karena waktu itu aku sedang membaca buku di kamar ortu, makanya aku keluar. begitu aku keluar, aku terpana melihat tubuhnya yang indah terbalut dengan bulu bulu di sekujur tubuhnya, apalagi di sekitar pusarnya, lebat sekali. dan kumpulan bulu-bulu itu keliatannya semakin lebat ke arah bawah. sementara dari balutan handuk di pinggangnya, tergambar dengan jelas relief dari kontolnya yang sedang lemas.
Dilihat dari reliefnya, kayaknya kontolnya sih cukup besar. seketika aku terpana mengagumi keindahan yang ada di depanku ini. namun aku cepat tersadar dan aku mempersilahkannya untuk menggunakan kamar ortuku. ketika dia masuk ke kamar, aku semakin dihinggapi dengan nafsu yang membara. ingin sekali kujilat tubuhnya yang berbulu itu dengan lidahku dan kuisap kontolnya . membayangkan hal itu kontolku langsung ngaceng, dan akhirnya kuberanikan diri untuk memasuki kamar ortu ku. ketika aku memasuki kamar itu, aku semakin terpana. ternyata dia sedang telanjang bulat di dalam kamar, sementara dia berdiri di depan cermin.
Tampaknya dia sedang mengagumi tubuhnya yang indah itu. namun dia sempat panik ketika melihat aku memasuki kamar, dan dia berusaha untuk menutupi kontolnya dengan tangannya. namun apa daya, kontol sebesar itu tidak dapat ditutupi semua dengan tangannya. melihat hal itu aku menjadi semakin bernafsu. namun aku tidak mau langsung memulai. aku pura pura ingin mengambil buku yang sedang aku baca.
Ketika aku ingin keluar, aku mengatakan kepadanya kalau dia memiliki kontol yang besar. mendengar pujian semacam itu, tentu saja dia bangga. kemudian dia melepaskan tangannya, dan menanyakan kepada saya apakah benar pujian yang saya lontarkan itu. tentu saja aku membenarkan. dan juga mengagumi pemandangan yang bagus di hadapanku. kemudian aku bertanya kepadanya apakah dia pernah ngentot sebelumnya. menurutnya, dia hanya pernah melakukan oral sex saja. selama ini dia sering diajak kakaknya ke tempat pelacuran, dan di sana dia hanya dilayani secara oral saja. dia takut untuk ngentot dengan pelacur, dengan alasan takut terkena penyakit kelamin.
Dia juga pernah dilayani oral sex oleh pelacur bule ketika dia sedang mengunjungi kakaknya yang kuliah di amrik. kemudian aku menanyakan lagi kepadanya apakah dia menikmati hal itu. tentu saja ia menjawab ya. kemudian aku bertanya kepada dia, apakah dia ingin mencoba sesuatu yang lebih nikmat. mula-mula dia ragu, namun karena darah mudanya masih bergelegak, akhirnya dia mengiyakan pertanyaanku. aku kemudian menyuruhnya berbaring di atas ranjang sementara aku menutup pintu kamar. kemudian aku menyetel radio dengan volume yang agak keras supaya apa yang kami lakukan di kamar ini tidak terdengar oleh adikku dan teman-temannya yang lain yang berada di kamar sebelah.
Kemudian aku mulai menaiki ranjang, dan mulai menjilati tubuhnya, dimulai dari telapak kakinya. aku jilati telapak kakinya, kiri dan kanan secara bergantian. kemudian aku naik ke atas, menjilati betis dan pahanya yang ditutupi bulu yang amat lebat. sementara kontolnya secara perlahan mulai menegang. setelah puas menjilati paha dan betisnya, aku mengarahkan lidahku ke arah buah pelernya. buah pelernya menggantung, dua-duanya amat besar dan ditutupi bulu-bulu yang amat lebat. aku masukkan yang sebelah kiri ke dalam mulutku, lalu aku permainkan dengan lidahku di dalamnya. sementara dia menggelinjang kenikmatan dan kontolnya semakin menegang. kemudian aku melakukan hal yang sama terhadap yang kanan, dan akhirnya kucoba untuk memasukkan kedua-duanya ke dalam mulutku, ternyata tidak masuk. akhirnya secara bergantian aku memasukkan buah peler itu satu persatu ke dalam mulutku.
Setelah puas memainkan pelernya, aku melihat kalau kontolnya sudah mencapai ukuran yang maksimal, dan sudah berdiri dengan tegaknya mengarah ke langit-langit. panjangnya kurang lebih 21 cm, dan diameternya 3,5 cm. aku menanyakan kepadanya apakah ukuran kontolnya segitu besarnya. dan dia hanya dapat menganggukkan kepalanya, sementara matanya terpejam karena kenikmatan. kemudian aku mulai ke atas, dan memulai ke arah kontolnya. mula-mula aku masukkan bagian kepalanya yang besar dan kemerah-merahan itu ke dalam mulutku, lalu aku permainkan kepala kontolnya itu dengan lidahku.
Aku putar lidahku mengelilingi kepala kontolnya. kemudian aku berhenti di bagian lubang keluar maninya, dan aku mainkan lidahku di lubang itu. tak kusangka ternyata dia mengalami kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, sehingga dia menggelinjang kenikmatan dan mengeluarkan lenguhan yang cukup keras. untung saja suara itu teredam oleh suara radio yang sengaja kuputar. aku ulangi berkali-kali, dan reaksinya pun sama. namun karena sudah kebiasaan mengocok, dia pun terkena penyakit edi tansil, ejakulasi dini tanpa hasil. baru beberapa kali kumainkan kepala kontolnya, dia sudah menjerit dan mengatakan kalau dia sudah ingin keluar.
Tentu saja aku tidak ingin permainan yang indah ini hanya berakhir sebentar saja. aku cabut kepala kontolnya dari mulutku, dan kepencet batang kontolnya dengan keras, sementara kuanjurkan dia untuk mengambil napas yang dalam beberapa kali. namun aku takut kalau taktikku untuk menahan keluarnya sperma dia gagal. ternyata setelah beberapa kali dia melakukan hal yang aku katakan, dia hanya mengeluh dan menggelinjang kenikmatan, sementara spermanya tidak keluar. alhasil dia hanya merasakan kenikmatannya saja, sementara spermanya masih di dalam kontolnya.
Mula mula dia berpikir kalau dia telah mengeluarkan spermanya. dan memang aku sengaja membiarkan dia berbaring menikmatinya. namun ketika dia merasakan kontolnya yang masih menegang, bahkan sekarang ukurannya sedikit melebihi ukuran biasanya, mungkin karena dia belum pernah merasakan kenikmatan seperti yang barusan terjadi, dia menjadi heran. kemudian dia bertanya kepadaku apakah spermanya sudah keluar atau belum. lalu aku jawab rasanya gimana? kemudian aku bertanya lagi kepadanya apakah dia masih ingin melanjutkan hubungan tersebut. tentu saja dia langsung menganggukkan kepalanya.
Kemudian aku memasukkan kontolnya lagi ke dalam mulutku, namun kali ini aku coba untuk memasukkan semua kontolnya ke dalam mulutku. ternyata hanya 2/3 bagian saja yang dapat masuk. ketika aku mencoba lagi, aku merasa tersedak, dan aku tidak mau mengganggu kenikmatanku. walaupun hanya 2/3 bagian saja, namun harum jembutnya masih dapat tercium oleh hidungku. aku semakin terangsang dan ingin segera dingentotin ama dia.
Akhirnya aku keluarkan kontolnya dari mulutku dan aku tanyakan kepadanya apakah dia mau ngerasain yang namanya ngentot. dan aku bilang kepadanya kalo yang namanya ngentot jauh lebih nikmat daripada apa yang baru saja ia rasakan. tentu saja ia mengangguk setuju. dan aku mengatakan kepadanya supaya ia jangan takut terkena penyakit kelamin ataupun hiv, karena akupun baru sekali ini ngentot dengan orang lain. kemudian aku mulai membuka pakaianku satu persatu di hadapannya hingga akhirnya aku tidak mengenakan selembar benangpun. akhirnya aku menaiki tubuhnya, dan meminta kepadanya untuk memegang kontolnya.
Setelah aku merasakan posisi yang tepat, yaitu lubang anusku berada di atas kontolnya, aku mulai turunkan pantatku secara perlahan. mula-mula memang agak sukar, dan rasanya sakit sekali, karena aku belum pernah dingewein, sehingga lubang pantatku masih kecil sementara kontolnya besar sekali. namun karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, akhirnya aku terus memaksakan diri sambil menahan sakit. sementara dia mulai menggelinjang kenikmatan disertai dengan lenguhannya yang agak keras. setelah beberapa kali gerakan, akhirnya kontolnya berhasil memasuki lubang pantatku sampai kurasakan bulu jembutnya menggelitik pantatku. kemudian aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur, sementara aku merebahkan tubuhku di atas dadanya.
Sembari menggerakkan pantatku, aku jilati dadanya yang berbulu lebat. aku basahi bulunya itu dengan air ludahku, sampai seluruh bulu di tubuhnya basah dengan air liurku bercampur dengan keringatnya. kemudian aku jilati juga puting susunya yang mulai menegang, mulai dari yang kiri, kemudian yang kanan, dan akhirnya kedua-duanya secara bergantian hingga pentil susunya semakin menegang. kemudian aku angkat kedua tangannya ke atas, sehingga ketiaknya terbuka lebar. aku jilati bulu-bulu di ketiaknya, aku basahi dengan air liurku. bau ketiaknya yang bercampur keringat membuat aku semakin terangsang. kemudian aku ciumi wajahnya, dimulai dari telinganya, pipinya, hidungnya, dahinya, dan terakhir bibirnya. mula-mula dia merasa aneh tapi kemudian dia juga membalas ciumanku ini. setelah puas berciuman sesaat, aku menghentikan ciumanku, dan kembali bertanya kepadanya apakah dia mau mengganti posisi. aku ingin agar dia yang berada di atas tubuhku dan dia yang mengontrol gerakannya. dan aku bilang kepadanya kalo itu baru namanya ngentot. karena darah mudanya yang masih panas, tentu saja ia ingin mencoba posisi tersebut. akhirnya aku mencabut kontolnya dari pantatku, kemudian aku berbaring di sebelahnya.
Kemudian dia mulai menaiki tubuhku, mengangkat kedua kakiku ke atas pundaknya dan mengarahkan kontolnya ke lubang pantatku. kemudian dia memasukkan kontolnya dengan bantuan tangannya. ternyata kali ini kontolnya dengan mudah memasuki lubang pantatku. kemudian dia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur seiring dengan keluar masuknya kontolnya di dalam lubang pantatku. sementara tanganku berusaha meraih kepalanya dan mendekatkan ke kepalaku. aku ciumi bibirnya lagi sembari memegang belakang kepalanya dengan kedua tanganku. aku ciumi dia sepuasnya. dia terus melakukan gerakannya, makin lama makin cepat dan akhirnya dia berteriak dengan keras sekali sembari mendorong kontolnya masuk ke dalam lubang pantatku.
Ternyata spermanya sudah keluar. terasa beberapa semprotan sperma yang amat kuat di dalam lubang pantatku. tak lama kemudian dia berbaring di atas tubuhku, tubuhnya basah dengan keringat. dia puas dan juga kelelahan. namun kontolku ternyata belum juga keluar. akhirnya aku gosokkan saja kontolku dengan tubuhnya yang ada di atas tubuhku, sehingga tak lama kemudian keluar juga spermaku, mengenai tubuhnya dan tubuhku yang telah menempel menjadi satu. akhirnya malam itu ia tidur di kamarku. kami tidur berpelukan, aku menyandarkan kepalaku di dadanya yang berbulu, sambil memainkan bulu-bulunya yang lebat. sementara ia sedang tertidur pulas. betapa bahagianya malam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reno, cintaku

hai aku karel anak smp kls 3 kebetulan sekolahan aku dibawah naungan yayasan SMA jadi sekolahku satu atap dengan sma, aku tuh belum kenal d...