Rabu, 24 Mei 2017

Seks di Penjara

Supri baru saja satu minggu di penjara Cipinang, ketika Ahmad masuk ke sel nya. Bapak tua botak itu menyelonong masuk begitu saja dengan mengenakan sehelai celana pendek.
"Hey..Kamu baru ya," bisik Pak Ahmad menatap Supri yang baru saja selesai sholat.
Supri memperhatikan pria setengah baya didepannya sambil melipat tikar. Umur Ahmad mungkin 50an dengan kepala botak mengkilap. Kumisnya lebat hitam bertengger seperti kumis Pak Raden. Badannya yang tegap berotot dan agak gemuk itu tidak menutupi tampangnya yang sudah brengos.
"Iyah, Bang. " kata Supri kalem.
" Mau ngisep ? Nanti Bapak kasih rokok dan kopi." kata Ahmad sambil melorotkan celana Adidas pendeknya. Tangan Ahmad diulurkan untuk memijit-mijit kontolnya yang hitam besar itu . Sungguh pemandangan yang menjijikkan bagi Supri. Kontol Ahmad besar dan hitam legam, seperti batang pisang. Tegang lagi.
" Jangan , Bang..saya... nggak... pernah.." kata Supri terbata-bata.
"Ayolah....Kamu jangan lagak sombong. Kalo nggak mau, biarku gebukin kamu" kata Ahmad marah sambil maju. Dipegangnya tangan Supri yang hanya memakai sehelai celana dalam putih dan dipindahkannya ke arah kontolnya sendiri yang lagi ngaceng.
" Jangan ...Bang..." kata Supri lagi,....bergetar hebat. Di tatapnya batang kontol Ahmad yang mengacung-ngacung, naik turun.
" Ini..ayo dipegang kontol Bapak..udah Bapak cuci koq..bersih..." bisik Pak Ahmad sambil mencengkram tangan Supri. Erat sekali. Dengan ragu-ragu, Supri menyodorkan tangannya untuk menyentuh " burung"nya Pak Ahmad.
"Yah..." desis Pak Ahmad ketika tangan Supri sudah memegang batang kontolnya yang tegang. Supri tak berdaya. " Ayoh..pijitin...Elus-elus tuh kontol." lanjut Ahmad dengan desah nafasnya yang memburu-buru.. Supri pun dengan enggan dan jijik, tapi terpaksa, mulai mengelus-elus kepala kontolnya yang bentuknya seperti jonggol besar. Warnanya kemerah-merahan. Dielus-elusnya dengan jari jempolnya, sedangkan keempat jarinya yang lain masih menggenggam erat batang kontolnya Ahmad yang sudah menegang. Sekali-kali, Supri mengocok-ngocok batang kontolnya yang keras itu. Tangannya sesekali menyentuh bulu-bulu jembutnya yang lebat , tumbuh liar disekeliling pangkal kontolnya, seperti semak-semak lebat. Hatinya yang kacau itu memikirkan rokok yang akan didapatnya dari "pekerjaan" ini.
"Ayolah....jongkok, masukkan ke mulut kamu..Isep kontol itu !," desis Pak Ahmad dengan nada mengancam sekali lagi. Dengan pasrah, Supri berjongkok didepan paha Ahmad dan memasukkan kontol Ahmad ke dalam mulutnya. Cress. Seluruh batang kontolnya udah masuk ke mulutnya. Dikulum-kulumnya seperti mengulum es lilin. Rasanya aneh sekali. Di biarkannya kontol itu didalam mulutnya sesaat. Dirasakannya tangan Ahmad mulai mengelus-elus rambutnya. Batang kontol Ahmad itu rasanya keras sekali , berdenyut-denyut terasa hangat. Sensasi demi sensasi merangsang saraf seksualnya, mengakibatkan dia pun ikut terhanyut dengan gerakan isep kontol ini.
"Ayoh....Isep..lebih kuat..." bisik Ahmad mendengus hebat. Supri mulai menghisap lebih kuat. Memaju mundurkan kepalanya seirama dengan hisapannya. Rasanya aneh sekali. Isep kontol ternyata asik juga, pikir Supri. Di keluarkan kontolnya sesaat dan dengan lidahnya, Supri menjilat-jilati kepala kontol Ahmad yang membengkak kemerahan. Bentuknya seperti jamur yang lunak. Sesekali, dia menjilat-jilat kantung buah zakar Ahmad yang besar sekali, bergantung seperti dua buah rambutan, lengkap dengan bulu jembutnya yang hitam. Dimasukkannya satu buah peler itu dan dikulum-kulum. Rasanya lain sekali. Baunya jantan.
"Oh yeah.. Isep kontol itu...". bisik Ahmad menyodok-nyodokkan kontolnya ke mulut Supri. Supri pun mengalihkan mulutnya ke batang kontol Ahmad yang seakan menantang keahliannya. Dimasukkannya seluruh batang kontol itu dan mulai menghisap-hisap lagi. Kali ini, Supri yang terangsang mulai memegang kontolnya sendiri. Masya-allah..ternyata kontolnya dari tadi sudah ngaceng juga. Di depan celana dalam putihnya sudah basah dengan bercak "pre-cum". Jangan-jangan, dia pun menikmati seks sejenis ini.
Ahmad terus mendorong pantatnya maju mundur. Nafasnya memburu-buru bagaikan babi mau nyerodok. Tangannya tetap memegang belakang kepala Supri yang berjongkok dihadapannya. Supri terus bergenjot genjot..menghisap-hisap dengan buas. Semakin lama semakin asyik baginya.
Tak lama kemudian ,Ahmad pun bergetar hebat...
Dan terjadilah.....
Supri merasakan kontol Ahmad yang didalam mulutnya itu berdenyut keras dan tiba -tiba dia merasakan hangatnya air sperma panas yang ditembakkan ke belakang kerongkongannya. Sekali..Dua kali...Tiga kali...Rasanya seperti kemasukkan air susu panas. Ditelannya air sperma itu karena tak ada pilihan lain lagi. Di teguknya seperti minum air susu. Rasanya aneh, panas, dan bau peju ..tapi enak.
Tanpa sadar, kontolnya Supri sendiri sudah tegang dan banyak" precum" nya . Dia pun terangsang hebat setelah menghisap kontol bapak tua ini. Tiba- tiba saja, Ahmad memegang kontol Supri yang sudah tegang itu ddan dikeluarkannya dari celananya dalam sambil mengocok-ngocoknya.
"Oh yah..." Supri memejamkan matanya ketika si tua itu menghisap hisap kontolnya. Tak lama kemudian, dia pun bergetar hebat dan menyemprotkan air maninya ke dalam mulut si tua itu, yang diteguknya habis.
Ahmad pun mencium bibir Supri dengan lembut.
"Terima kasih..Rokoknya besok yah..kamu harus ngisep lagi besok.." bisik Ahmad sambil mengenakan celana pendeknya kembali dan beranjak keluar dari selnya. Supri hanya terduduk bengong di lantai selnya dengan air peju yang masih hangat mengalir keluar dari mulutnya. Mana rokoknya, Bang???????????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reno, cintaku

hai aku karel anak smp kls 3 kebetulan sekolahan aku dibawah naungan yayasan SMA jadi sekolahku satu atap dengan sma, aku tuh belum kenal d...