Desahan nikmat terdengar dari dalam
kamar itu. Gany sedang asik mengisap kontol Randy, kakak kelasnya.
Memang sudah lama Gany menyukai kakak kelasnya yang jago dalam sepak
bola dan mahir di pelajaran fisika dan matematika. Dengan alasan ingin
belajar fisika, Gany berhasil mengundang Randy ke rumahnya yang saat itu
sepi sepulang sekolah dan dengan taktiknya sebagai homo tulen sejati
sekarang ia sedang menikmati kontol Randy keluar masuk mulutnya.
Randy berbaring terlentang di atas ranjang, celananya sudah berserakan
di lantai, kemeja seragamnya tersibak memperlihatkan badannya yang liat
dan bukti seorang pemain sepak bola. Kontolnya 16cm dengan diameter yang
pas dengan panjangnya. Dan kontol itulah yang sudah lama diincar Gany
dan sedang dinikmati sekarang.
“yeaahh . . . . iseeepp . . . .ouhhh . . . suck it! Suck my cock u little cocksucker,” racau Randy
Gany tak hanya mengisap keluar masuk kontol itu. Ia juga mengulum dan
menjilati kedua biji Randy. Saat menyapukan lidahnya di biji Randy,
tangan kananya mengocok batang kontol Randy agar tetap ereksi. Puas
memainkan lidahnya di kedua biji itu, Gany menyapukan lidahnya ke batang
kontol Randy mulai dari pangkal kontol terus naik ke atas dan akhirnya
menjilat kepala kontol tersebut dan mengkilik lobang pipis dengan
lidahnya.
“kontolnya mantap a! nikmat! Pasti pejunya juga mantap! Mmhhhh,” kata Gany lalu kembali mengemut kontol itu.
“lu rasain ajah ntar! Cepet isep lagii!! Mmhhhh! Yeeaahhhh!” kata Randy sambil mendesah nikmat.
Gany kembali mengenyot kontol Randy sesaat lalu stop.
“kenapa brenti?” tanya Randy heran. “loe mau ngapain?” tanyanya lagi begitu melihat Gany menelanjangi dirinya sendiri.
“pengen dientot sama aa,” kata Gany lalu mengambil baby oil dari laci disamping ranjangnya.
“lu pengen gwe sodomi?’ tanya Randy meyakinkan.
“iya! Aa pasti suka degh! lobangku lebih sempit dan hangat daripada memek perempuan,” kata Gany.
“oke ajah gwe! Kan seperti yang gwe bilang sebelum mulai. Asal gwe enak
dan gwe nggak bakalan ngisep punya lu gwe mau ajah,” kata Randy.
“tenang ajah! Aa cukup jadi pejantan tangguh ajah,” kata Gany
Gany lalu kembali mengisap kontol Randy sekilas lalu mengoleskan baby
oil ke sekujur kontol Randy. Lalu Gany juga membasahi lobang pantatnya
dengan baby oil tersebut.
Gany
lalu berbaring terlentang dengan kaki mengangkang terbuka dan menyuruh
Randy memposisikan dirinya diantara kedua kaki terbuka Gany.
“kontol lu kecil ya Gan! Mungil banget biar kata udah nganceng juga,” kata Randy.
“emang! Gwe nggak peduli euy! Nggak bakalan gwe pake juga,” sahut Gany.
Randy lalu mengarahkan kontolnya yang berlumur baby oil itu ke lobang
pantat Gany dan mulai menekan masuk. Inci demi inci kontol itu mulai
merodok masuk ke pantat Gany.
“ooohhhh!! Bener!! Lobang lu lebih mantap dan sempit!!” kata Randy saat kontolnya sudah bersarang di lobang pantat Gany.
“entot a! yang mantap!” pinta Gany binal.
Randy mulai menarik keluar kontolnya hingga tinggal kepalanya ajah dan
lalu kembali membenamkan ke dalam lobang pantat Gany. Terus berulang
keluar masuk keluar masuk.
“sshhhh . . . . ooohhhh . . . .hmmmm . . . .fuck yeahh . . . hoshsss ssshhhh”
“yeaahhh!! Fuck me hard stud! Ooohhhhhh!! Fuck me with ur big stud cock!! Oouugggg!!”
“oohh yeaahhh! Like my cock huh? Yeeaahhhhh!! Rasaiin niih!!”
mereka ganti posisi. Gany terlungkup dan Randy menindih diatasnya dan kontolnya terus keluar masuk lobang Gany.
“KKEEEELLLLUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAARRRR!!” seru Randy saat kontolnya
memuntahkan pejunya di dalam lobang pantat Gany. Peju yang banyak itu
meleleh keluar dari lobang pantat Gany
Randy mengistirahatkan tubuhnya diatas tubuh Gany.
“gimana a? enak nggak?” tanya Gany.
“enak juga,” jawab Randy singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar